Disamping itu merokok bukanlah sebuah aktivitas mutlak dilakukan oleh masyarakat. Artinya tidak bisa dipukul rata bahwa semuanya adalah pencandu rokok dan harus membeli satu bungkus rokok. Sebab ada juga yang sengaja membatasi merekok dengan membeli secara eceran.
"Jika rakyat hanya mampu beli katakanlah 5 batang sehari, kenapa harus dipaksa untuk membeli satu bungkus? Ini jelas-jelas tidak masuk akal," tutupnya.
Deka menambah, Mencampuri ’’privacy’’ para pedagang kecil bukan saja akan menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu, tetapi juga akan membuat pemerintah terjebak dalam urusan kecil daripada urusan negara lainnya yang jauh lebih besar dan lebih penting. (RRD)