Karena basic-nya DNA, penyuntikkan vaksin pun dikerjakan secara khusus. Ya, bukan dengan jarum suntik melainkan vaksin akan dimasukkan ke dalam tubuh menggunakan teknologi mutakhir yang disebut dengan alat electroporator.
"Jadi, alat ini yang akan memasukkan vaksin ke dalam tubuh dan dari hasil riset sebelumnya, penggunaan teknologi ini memberi manfaat besar pada percepatan dan kualitas antibodi yang dihasilkan dari vaksin itu sendiri," terang Prof Iris.
"Alatnya sudah datang ke Indonesia dan kita tinggal tempatkan di lokasi uji klinis di beberapa rumah sakit di berbagai wilayah," tambahnya.
Uji klinis tahap 2b/3 vaksin GX-19N akan dilakukan di FKIK Ukrida (Jakarta Barat), Klinik Satelit UI Makara (Depok), RSUP Dr. Sardjito (Yogyakarta), RSUD Dr. Moewardi (Solo), RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro (Klaten), Klinik Utama Fakhira Sawah Lunto (Jakarta Selatan), Klinik Utama Fakhira Jatiasih (Bekasi), dan Klinik Utama Fakhira Jagakarsa (Jakarta Selatan). Sebagai rumah sakit rujukan, peneliti menentukan RSUPN Ciptomangunkusumo. (NDA)