IDXChannel - Kondisi utang sejumlah BUMN Karya saat ini disebut-sebut perlu mendapatkan perhatian. Pasalnya, Kementerian Keuangan mencatat Debt To Equity Ratio BUMN ada yang mulai mendekati bahkan melebihi batas wajar yakni tiga hingga empat kali.
Dikutip program 2nd Session Closing IDX Channel, Kamis (26/3/2021), berdasarkan data Kementerian Keuangan , Debt to Equity Ratio PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebanyak 5,76 kali, PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebanyak 3,42 kali, PT PP Properti Tbk sebanyak 2,90 kali, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) sebanyak 2,81 kali, dan PT Wijaya Karya (Persero) sebanyak 2,70 Kali.
Sementara itu, total utang Adhi Karya mencapai Rp34,9 triliun, Waskita Karya senilai Rp91,76 triliun, PTPP sebesar Rp39,7 triliun, dan Wijaya Karya senilai Rp45,2 triliun.
"Adhi Karya walaupun relatif lebih kecil komposisi utangnya dibanding BUMN Karya lain, kalau dilihat Debt to Equity Rationya 5,76 kali, jadi utangnya 5,76 kali dari ekuitasnya. Ini sudah sebanarnya lampu merah lah untuk segera rmerestrukturisasi utang yang ada di BUMN Karya," ungkap peneliti Institute for Development of Economics and Finance, Deniey A Purwanto, dalam program 2nd Session Closing IDX Channel, Kamis (25/3/2021).
Deniey menilai meski Adhi Karya memang memiliki utang yang relatif kecil dibanding BUMN Karya lain, namun jika dilihat dari rasio utang terhadap ekuitasnya maka Adhi Karya memiliki angka yang tinggi.