Kemudian, Plt Dirjen ILMATE Kemenperin Putu Juli Ardika menuturkan, setidaknya ada dua faktor penyebab penjualan mobil domestik stagnan. Pertama, terkait daya beli masyarakat yang menurun.
Dia menjelaskan, pendapatan masyarakat saat ini dengan harga mobil baru memiliki gap yang sangat lebar. Imbasnya, masyarakat tidak mampu untuk membeli mobil baru.
"Kalau dulu 2014 gap harga mobil dengan pendapatan masyarakat sekitar Rp15 juta, tetapi di tahun 2023 kemarin gapnya sudah Rp30 juta," kata dia.
Faktor kedua, Lanjut Putu, masyarakat yang beralih membeli mobil bekas. Dengan gap pendapatan yang kian jauh, solusi masyarakat yang ingin memiliki mobil menjatuhkan pilihan ke mobil bekas yang lebih murah.