"Yang jajan ketempat saya itu ya karyawan-karyawan bawahnya, seperti sekuriti, mahasiswa dan lainnya," ujar Heri saat dihubungi MNC Portal, Rabu (28/12/2022).
Heri (25) mengakui bahwa keuntungan dari penjualan rokok eceran bukan menjadi penopang, sebab berjualan bakso menjadi pemasukan utama. Namun yang penting dari berjualan bukan hanya soal besar-kecil keuntungan, tetapi keberlanjutan.
"Kalau (keuntungan jual eceran) dari harga perbungkusnya ya Rp2000-3000-an, sebenarnya kalau usaha warung itu tidak untung banyak gak apa-apa tetapi lancar," lanjutnya.
Pedagang rokok eceran lain yang bertempat di Kelurahan Gudang Air, Jakarta Timur, Agus (26) juga menolak adanya rencana larangan penjualan rokok eceran. Warung Agus berada persis di pinggir jalan Raya Bogor, tepatnya di depan Pasar Induk, Kramat Jati.
Menurut Agus hasil berjualan rokok eceran cukup menambahkan pundi-pundi keuntungannya. Sebab banyak para driver ojol dan pelaku pasar singgah diwarungnya dan lebih memilih rokok eceran.