Namun, apabila para operator yang tidak menggunakan fasilitas tempat tinggal, maka uang bulanan akan lebih banyak masuk ke kantong pribadinya. Dimulai dari Rp15 juta hingga Rp20 juta.
Sebab itu, dalam wawancara secara langsung terhadap dua tersangka antara AY dan HH terdapat perbandingan gaji yang berbeda jauh. Dalam hal ini, HH mendapatkan gaji Rp15 juta sebulannya. Karena, dirinya tak mengambil fasilitas apartemen atau rumah. HH bekerja di rumahnya sendiri.
"(Gaji) Rp15 juta sebulan," ujar HH dikesempatan yang sama.
Namun, keduanya kompak dalam hal alasan untuk akhirnya nyaman bekerja sebagai Debt Collector di dunia maya tersebut. Mereka beralasan karena memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
AY yang sebelumnya bekerja di rumah makam dan HH seorang Wiraswasta tergiur karena gaji sebagai penyebar SMS jauh lebih besar dibandingkan tempat sebelumnya.
Diketahui, total ada tujuh tersangka yang ditangkap oleh Bareskrim Polri terkait dengan jaringan penyebar teror SMS pinjol ilegal tersebut. (NDA)