IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto baru saja memulai pemerintahan pada 20 Oktober 2024 lalu. Namun, pimpinan negara itu telah menemukan tantangan berupa Purchasing Manager Index (PMI) sektor manufaktur yang masih lesu.
PMI Indonesia di Oktober 2024 masih menunjukkan kontraksi dan kondisi pasar tetap lesu.
Berdasarkan laporan yang disampaikan S&P Global Market Intelligence, selama empat bulan berturut-turut, sektor manufaktur masih berada di zona merah. Pada Oktober 2024, S&P mencatat angka PMI yang diperoleh manufaktur Indonesia masih tidak bergeser lebih dari 50,0, atau tepatnya 49,2 sejak September.
"Perekonomian manufaktur Indonesia terus menurun pada bulan Oktober, dengan produksi, permintaan baru dan ketenagakerjaan turun marginal sejak bulan September," ujar Economics Director S&P Global Market Intelligence, Paul Smith, Jumat (1/11/2024).
Paul menjelaskan aktivitas pasar yang lesu juga dibarengi beberapa penyebab. Salah satunya terkait peningkatan situasi geopolitik yang belum pasti sehingga mengakibatkan investor waspada dan belum mau bergerak.