“Tentu diharapkan ini akan menjadi bagian dari kontribusi sesuai ilmu, karena dulu saya belajar teknik mesin, ya kami kasih belajar mesin diesel. Kalau sekarang, kita kasih mesin penggerak elektrik,” tambah Airlangga.
Airlangga juga mengakui jika pelajaran tentang teknik mesin berpenggerak listrik, dulu bukanlah hal yang mudah dilakukan.
"Untuk informasi, pada waktu saya kuliah yang bikin lama ya pelajaran ini. Mesin listrik itu dulu text book-nya bahasa Jerman. Saya selesai skripsi, tapi mata kuliah ini belum selesai. Jadi, tiga periode,” kenang Airlangga.
Ia berharap, mahasiswa UGM saat ini bisa pro aktif untuk mengembangkan dan mempelajari mesin berpenggerak listrik yang saat ini sudah menjadi tren di dunia otomotif. Di tengah kemajuan dan disrupsi teknologi, maka diharapkan teknologi digitalisasi juga dikuasai para mahasiswa dengan baik.
Dalam acara penyerahan mobil elektrik produk dalam negeri ke UGM dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, juga ikut mendampingi Mensesneg Pratikno, yang kebetulan juga alumni Fisipol UGM tahun 1985, sekaligus Ketua Majelis Wali Amanat UGM.