sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai, Dirjen Djaka: Kami Sedang Berbenah Diri

Economics editor Anggie Ariesta
03/12/2025 13:29 WIB
Bea Cukai telah dan terus melakukan pembenahan menyeluruh untuk menghapus berbagai citra negatif, termasuk yang pernah terjadi pada era 1985–1995.
Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai, Dirjen Djaka: Kami Sedang Berbenah Diri (FOTO:iNews Media Group)
Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai, Dirjen Djaka: Kami Sedang Berbenah Diri (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama menanggali pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait kemungkinan pembekuan Bea Cukai.

Menurut dia, pernyataan tersebut harus dipahami sebagai bentuk koreksi untuk mendorong perbaikan institusi.

Djaka menekankan bahwa Bea Cukai telah dan terus melakukan pembenahan menyeluruh untuk menghapus berbagai citra negatif, termasuk yang pernah terjadi pada era 1985–1995.

“Intinya bahwa itu adalah bentuk koreksi dari Bea Cukai, yang pasti Bea Cukai bahwa kita ke depannya akan berupaya untuk lebih baik. Apa yang menjadi sejarah kelam tahun 85 sampai dengan 95 itu, kita tidak ingin itu terjadi ataupun diulangi oleh Bea Cukai. Sehingga tentunya bahwa Bea Cukai harus berbenah diri untuk menghilangkan image negatif kepada Bea Cukai,” ujar Djaka saat ditemui di Kanwil Bea dan Cukai Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Sebelumnya, Menkeu Purbaya menyampaikan pernyataan keras bahwa Bea Cukai berpotensi “dibekukan” jika tidak mampu memperbaiki kinerja dalam setahun.

Purbaya menyinggung ancaman serius jika publik masih tidak puas dan kinerja tidak berubah, bahkan menyebut kemungkinan sistem Bea Cukai kembali digantikan pihak ketiga seperti SGS pada masa lalu.

Adapun Purbaya juga menyampaikan bahwa ia telah meminta waktu satu tahun untuk tidak “diganggu” dalam proses perbaikan, sekaligus memberi kesempatan Bea Cukai berbenah.

Pernyataan tersebut memicu perhatian publik dan menjadi sorotan mengenai urgensi reformasi birokrasi di tubuh Bea Cukai.

Menanggapi hal tersebut, Djaka memastikan bahwa strategi perbaikan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari perubahan kultur internal hingga modernisasi sistem pengawasan.

“Pastikan mulai dari kultur, meningkatkan kinerja, kemudian meningkatkan pengawasan apakah itu di pelabuhan, di bandara. Tentunya kita akan memperbaiki semua pelayanan. Tentunya masyarakat ketika kita melakukan pelayanan kepada masyarakat, ketika ada ketidakpuasan, sedikit demi sedikit kita akan berupaya untuk memperbaikinya,” kata dia.

Djaka menegaskan bahwa perbaikan pelayanan publik menjadi prioritas agar kepercayaan masyarakat terhadap Bea Cukai dapat dipulihkan. Djaka juga menyatakan bahwa banyak perbaikan sudah berjalan, termasuk pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan untuk mendeteksi praktik under-invoicing di pelabuhan.

“Sudah banyak. Tentunya kita berupaya untuk memanfaatkan teknologi yang saat ini ada, seperti di pelabuhan untuk menghindari under invoice. Kita sudah melakukan upaya untuk menghubungkan dengan AI. Jadi alat-alat yang kita punya kita kembangkan dengan kemampuan AI. Sedikit demi sedikit, walaupun belum sempurna, tapi kita sudah berupaya untuk mengarah ke sana,” katanya.

Melalui berbagai langkah tersebut, Djaka ingin memastikan bahwa Bea Cukai bergerak cepat dan serius dalam membenahi internal. Ia menegaskan bahwa pernyataan keras dari Purbaya harus dilihat sebagai pemicu untuk memperkuat integritas dan profesionalisme pegawai Bea Cukai.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement