Defisit anggaran 2026 diproyeksikan mencapai Rp706 triliun atau sekitar 2,53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka ini lebih rendah dibandingkan 2,78 persen pada 2025, meskipun secara nominal lebih besar. Syafruddin menilai hal tersebut mencerminkan upaya pemerintah menjaga disiplin fiskal.
"Dengan demikian, RAPBN 2026 ingin memastikan bahwa belanja bukan sekadar angka, tetapi alat akselerasi pertumbuhan," ujarnya.
(DESI ANGRIANI)