IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai sumber energi masih memiliki sejumlah tantangan, seperti intermitten surya dan angin dan keterbatasan kemampuan jaringan untuk menyerap listrik dari EBT.
Tantangan lainnya adalah kurangnya minat dari lembaga keuangan untuk berinvestasi di sektor energi terbarukan karena risikonya yang tinggi, pembiayaan berbunga tinggi, biaya investasi yang tinggi untuk beberapa energi terbarukan seperti panas bumi, dan keterbatasan kemampuan industri dalam negeri, khususnya di bidang teknologi.
"Salah satu fokus yang tengah digarap oleh Kementerian ESDM adalah optimalisasi teknologi andal dalam pengembangan EBT," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/11/2021).
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama Arifin. Pertama, pemanfaatan Solar Photovoltaic (PV). Dia menilai Solar PV layak dikembangkan di Indonesia mengingat besarnya potensi serta masa konstruksinya relatif lebih pendek daripada teknologi lain dan harganya kian kompetitif.
"Ada tiga program utama pengembangan solar yaitu Floating Solar PV, Solar Farm, dan Rooftop Solar PV. Solar PV juga akan dikembangkan lebih lanjut untuk produksi hidrogen," ungkap Arifin.