Anindya pun menyebut bahwa kolaborasi antara Kadin, investor lokal, dan asing sangat penting untuk menciptakan ketahanan ekonomi di daerah seperti NTT. Salah satu sektor yang memungkinkan untuk digali potensinya adalah perikanan, terutama lobster.
"Kita melihat bahwa fisheries itu sangat besar. Nah ini nyambung sekali dengan kunjungan misalnya waktu itu Vietnam datang bersama Sekretaris Partai Komunisnya di sini. Nah salah satu yang dibicarakan adalah mengenai fisheries atau dalam hal ini lobster," tutur Anindya.
"Nah selama ini banyak yang ekspor, banyak yang illegal juga, ada yang legal juga ia benur daripada lobster. Nah bisa bayangkan lobster ini, ini huge market di dunia. Kita bisa memastikan bahwa jangan kita ekspor, malah kita ajak teman-teman dari Vietnam untuk mengembangkan misalnya di Nusa Tenggara Timur, lalu kita bisa ekspor kepada pasar Amerika," kata dia.
Anindya juga menyatakan pentingnya strategi baru dalam menghadapi dinamika perdagangan global. Menurutnya, selain memperkuat neraca perdagangan, Indonesia juga perlu mendorong investasi di sektor hilir seperti pengalengan hasil laut, termasuk di pasar Amerika.
"Kita mesti berpikir outside the box, karena kita ini kan adalah entrepreneurs. Entrepreneurs itu memikirkan bagaimana ya mencoba untuk mensiasati di setiap kondisi," tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)