sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RI Kena Tarif Resiprokal AS, Surplus Neraca Perdagangan Terancam Turun Drastis

Economics editor Anggie Ariesta
04/04/2025 14:10 WIB
Indonesia menjadi salah satu dari 180 negara yang terdampak tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
Indonesia menjadi salah satu dari 180 negara yang terdampak tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). (Foto: MNC Media)
Indonesia menjadi salah satu dari 180 negara yang terdampak tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indonesia menjadi salah satu dari 180 negara yang terdampak tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Kebijakan yang digagas Presiden Donald Trump ini berpotensi menekan surplus neraca perdagangan antara RI dengan AS.

Ekonom Senior Indef, Tauhid Ahmad menilai, kebijakan tarif resiprokal ini merupakan respons AS terhadap defisit perdagangan mereka yang cukup besar.

"Saya kira pengenaan tarif ini kalau kita lihat dari historikal data disebabkan oleh defisit perdagangan Amerika yang cukup besar, diperkirakan sampai kemarin bulan Februari ya data dari Trading Economics USD121 miliar," ujar Tauhid dalam Special Dialogue IDX Channel, Jumat (4/4/2025).

Dia menyebut, kebijakan tarif ini akan berdampak pada semua negara, termasuk Indonesia, yang pada 2024 mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD18 miliar, dari total surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencapai USD31 miliar. Jika AS benar-benar menerapkan tarif impor tambahan 32 persen, maka kinerja neraca perdagangan, terutama ekspor bakal tertekan.

"Pengenaan tarif 32 persen ini tentu sangat berdampak pada ekspor kita secara keseluruhan ya, the worst case-nya (skenario terburuk) tentu saja kita tidak bisa menikmati surplus yang sebesar itu dari total perdagangan kita ke Amerika yang rata-rata per tahun sebesar sekitar USD26-USD28 miliar," ujarnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement