Laporan itu juga menemukan, “Trump tampaknya telah menyembunyikan potensi konflik kepentingan terkait dengan kepemilikannya atas hotel dan perannya sebagai pemberi pinjaman dan penjamin pinjaman pihak ketiga.”
“Dokumen yang baru diperoleh menunjukkan hotel tersebut menerima pembayaran sebesar USD3,7 juta dari pemerintah asing, cukup untuk menutupi 7.400 malam di hotel dengan tarif rata-rata harian,” ungkap komite tersebut seperti dikutip dari Sindonews, Sabtu (9/10/2021).
Anggota parlemen AS mengatakan jumlah tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pelanggaran peraturan konstitusional yang bertujuan mencegah pengaruh asing terhadap pejabat federal.
Laporan pengawasan menemukan selama empat tahun pemerintahannya, Trump juga menerima "manfaat finansial yang signifikan" dari Deutsche Bank.
Komite yang dipimpin Partai Demokrat mengatakan ini memungkinkan Trump menunda pembayaran pinjaman USD170 juta selama enam tahun, dan dia tidak secara terbuka mengungkapkan manfaat ini dari bank asing saat menjadi presiden.