Selain itu dengan mahalnya harga minyak berpotensi untuk masyarakat akan mencari alternatif atau penghematan. Misalnya dengan menggunakan minyak tersebut berkali-kali. Cara tersebut kemungkinan bukan hanya di lakukan oleh para pelaku rumah tangga, namun bisa juga digunakan para pelaku usaha yang tentunya memiliki dampak lebih luas dari sisi kesehatan untuk masyarakat.
"Misalnya motor saja, menggunakan oli bekas atau oli yang sudah digunakan sebelum bagaimana dampaknya kepada mesin? Bagaimana tubuh manusia jika mengonsumsi minyak yang sudah digunakan sebelumnya," kata Tan Shot Yen.
Selain itu Tan Shot Yen juga menjelaskan dampak lebih lanjut dari sisi kesehatan ketika terlalu banyak mengonsumsi minyak curah maupun minyak goreng kemasan yang digunakan secara berulang.
Menurutnya jika yang digoreng adalah produk-produk nabati maka bisa muncul akrilamida, sebuah zat yang berbahaya untuk kesehatan. Sedangkan produk yang digoreng oleh hewani, maka akan muncul polisklik aromatic hidrokarbonnya dan senyawa amines.
Tan Shot Yen menjelaskan keduanya jika di konsumsi rutin dalam berbagai jenis makanan lambat laun berisiko karisnogenik, atau senyawa yang bisa menyebabkan kanker dalam tubuh manusia.