IDXChannel - Hari ini tepat setahun saat diumumkannya pasien Covid-19 Pertama terdeteksi di Indonesia. Saat itu, ada dua orang yang terjangkit virus itu setelah berkomunikasi dengan orang Jepang yang berkunjung ke Indonesia.
Kedua orang itu adalah Sita Tyasutami sebagai pasien 01, Maria Darmaningsih sebagai pasien 02. Kemudian disusul kakaknya yang menjadi pasien 03, Ratri Anindyajati.
Bagaimana keadaan keluarga ketiga pasien Covid pertama itu saat ini?
MNC sempat mewawancarai Sita Tyasutami mengenai kondisi dirinya dan ibunya Maria Darmaningsih serta kakanya Ratri Anindyajati yang menjadi pasien 02 dan 03 Virus Corona.
Sita mengenang dirinya saat petama kali mulai menjalani perawatan di rumah sakit Depok pada 27 Februari 2020. Kemudian dikirim ke RSPI Suroso 1 Maret dan Kemudian dinyatakan positif 2 Maret meski dia sakit Sejak 16 Februari.
Setelah setahun keluar dari rumah sakit, dia mengaku terjadi efek samping akibat penyakit Covid-19. Dia mengaku pada akhir-akhir ini nafasnya terengah-engah dan kondisi badan lemas.
"Selama sampai bulan Desember itu aku enggak ada kenapa-kenapa, normal aja kesehatanku. Nah, Januari 2021 ini mulai lemas dan sakit sakitan lagi sampe berminggu-minggu," katanya, Senin (1/3/2021).
Setelah diperiksakan tempat alternatif akupuntur. Dokter diakupuntur menyebut darah pasien Covid19 seperti Sinta dan ibunya mengalami pengentalan.
"Memang darah aku mengental banyak dari orang-orang yang kena Covid dan jadi penggumpalan darah dan aku emang ada itu," kata Sita.
Dia mengaku, meski sakit yang diderita pada bulan Januari ini bukan Corona, dia mengaku penyakit yang saat ini diderita merupakan efek dari Corona sehingga tak dapat berbicara banyak.
"Terus kalo ngomong banyak kaya sekarang telponan gitu. Aku juga ngos-gosan jadi stamina ku tidak kaya dulu lagi," ujarnya.
Sita menyebut, meski terjadi perubahan fisik pada dirinya, namum sesuai keterangan dokter karena usia masih muda kondisinya akan membaik jika mengikuti pola hidup yang baik.
"Karena aku masih muda kalo aku jaga kesehatan pola hidup sehat olahraga teratur, lama-lama kembali normal tapi yah sampe sekarang belum," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi pada ibunya Maria Darmaningsih yang merupakan pasien Covid 02. Sita menyebut keadaan ibunya sama seperti dirinya. Terjadi pengentalan darah, sering lelah dan bahkan menjadi pelupa.
"Dengar ampera atau antasari itu dia bisa lupa itu dimana? Ternyata menurut research kan memang ada beberapa dampak dari covid itu yaitu yang multy dimmer, pengentalan darah, pergumpalan darah, sama suka lupa gitu emang ada penelitianya," katanya.
Beruntung ibunya Sita memiliki gaya hidup yang sehat dan tidak memiliki penyakit bawan. Lain halnya kondisi kesehayan yang dialami oleh pasien Covid 03 Ratri, Sita menyebut kakanya lebih baik dari dirinya dan ibunya.
"Karena memang kakakku waktu kena covid itu bukan OTG tapi gejala ringan banget suhu tubuh 37 setengah dan enggak ada apa-apanya dibandingin aku," tuturnya. (TYO)