Lebih lanjut dia menjelaskan, kebangkrutan Silicon Valley ini terjadi setelah mengalami penarikan dana oleh pemilik dana karena neraca keuangannya memburuk. Di sisi lain, bisnis SVB dan depositonya pun terlalu terkonsentrasi di startup.
Oleh sebab itu, David berharap, apa yang terjadi di Silicon Valley dapat menjadi pembelajaran bagi bank nasional.
"Mungkin ini bisa menjadi study case juga buat bank nasional dalam me-manage balance sheet nya," tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Silicon Valley Bank mulai mengalami kebangkrutan ketika para nasabahnya, yang sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan teknologi yang membutuhkan uang tunai ketika berjuang mendapatkan pembiayaan dan mulai menarik simpanan mereka.