sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Skema Merger Maskapai Penerbangan BUMN Belum Final, Wamen Beberkan Alasannya

Economics editor Suparjo Ramalan
08/01/2024 16:11 WIB
Kementerian BUMN belum memutuskan skema penggabungan atau merger antara PT Citilink Indonesia dan PT Pelita Air Service (PAS).
Kementerian BUMN belum memutuskan skema penggabungan atau merger antara PT Citilink Indonesia dan PT Pelita Air Service (PAS). (MNC Media)
Kementerian BUMN belum memutuskan skema penggabungan atau merger antara PT Citilink Indonesia dan PT Pelita Air Service (PAS). (MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum memutuskan skema penggabungan atau merger antara PT Citilink Indonesia dan PT Pelita Air Service (PAS). Pasalnya, PT Garuda Indonesia Tbk, belum memberikan laporan keuangan akhir tahun 2023.

Garuda Indonesia memang menjadi pemegang saham mayoritas Citilink. Secara komposisi, saham Garuda sebanyak 97,80 persen atau setara 1.137.893 saham. Sementara, 2,20 persen atau sebesar 24.750 saham dikendalikan oleh oleh PT Aero Wisata.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan, pemegang saham maskapai penerbangan pelat merah masih menunggu laporan keuangan akhir tahun secara konsolidasi dari emiten bersandi saham GIAA. 

“(Skema merger?) Belum, belum, kami tunggu laporan akhir tahun Garuda dulu,” kata Tiko saat ditemui wartawan, Senin (8/1/2024). 

Tiko mencatat merger kedua maskapai itu tergantung pada kemampuan keuangan Garuda Indonesia. Tercatat, GIAA itu masih dalam fase restrukturisasi alias penyehatan keuangan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement