sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Paparkan Kesepakatan Diskusi Menkeu dan Menkes se-ASEAN, Ini Rinciannya

Economics editor Michelle Natalia
24/08/2023 10:45 WIB
Sri Mulyani: Para Menkeu dan Menteri Kesehatan (Menkes) se-ASEAN telah melaksanakan diskusi yang sangat produktif.
Sri Mulyani Paparkan Kesepakatan Diskusi Menkeu dan Menkes se-ASEAN, Ini Rinciannya. (Foto MNC Media)
Sri Mulyani Paparkan Kesepakatan Diskusi Menkeu dan Menkes se-ASEAN, Ini Rinciannya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, hari ini para Menkeu dan Menteri Kesehatan (Menkes) se-ASEAN telah melaksanakan diskusi yang sangat produktif. Diskusi tersebut untuk memfasilitasi bagaimana semua pihak dapat meningkatkan koordinasi antara pejabat bidang keuangan dengan pejabat lainnya secara efektif. 

"Pada akhirnya ini akan meningkatkan ketepatan waktu dan efektivitas tanggapan atau respons terhadap tantangan kesehatan dan ekonomi yang dapat ditimbulkan pandemi lain di masa depan," ujar Sri dalam Joint Press Statement AFHMM di Jakarta, Kamis (24/8/2023). 

Selain itu, Sri Mulyani berharap mereka juga dapat berbagi pengalaman dan praktek baik antara negara anggota ASEAN. Dari diskusi tersebut, disepakati sejumlah hal.

"Pertama, kami mencatat bahwa ada studi untuk meningkatkan Prevention, Preparedness, dan Response (PPR) pasca pandemi di wilayah Asia Tenggara," ucap Sri. 

Studi ini, kata dia, sudah mengindikasikan adanya kesenjangan keuangan berkaitan dengan persiapan dan tanggapan terhadap pandemi antara negara anggota ASEAN.

"Kedua, modalitas untuk investasi untuk meningkatkan kapasitas PPR, kontribusinya, dan juga dunia yang terintegrasi, serta secara efektif menggunakan dana respon ASEAN untuk pandemi Covid-19 eksisting maupun penyakit-penyakit lain yang baru muncul," tambah Sri. 

Dalam diskusi tersebut, katanya, juga menegaskan kembali tentang kebutuhan untuk membangun momentum menuju pemulihan yang tangguh dan berkelanjutan dengan berfokus pada implementasi mekanisme dan strategi yang sudah ada, sekaligus mengoptimalkan sumber daya kawasan dan memastikan sinergi dan interoperabilitas dengan upaya global seperti dana pandemi yang secara resmi diluncurkan oleh Indonesia selama masa Presidensi G20 di 2022.

"Kami juga ingin memastikan bahwa ASEAN memiliki kapasitas PPR yang meningkat terhadap potensi ancaman kesehatan publik yang disebabkan oleh penyakit menular yang baru muncul maupun pernah muncul di masa mendatang," tegasnya.

Dia menerangkan, para menteri juga mengafirmasi kembali tentang kebutuhan investasi nasional untuk meningkatkan kapasitas PPR ini, dan menelusuri kemungkinan adanya pembiayaan lain serta inisiatif multilateral dan kerja sama yang melibatkan mitra internasional dan pembangunan untuk mendukung implementasi dari deklarasi pemimpin ASEAN terkait One Health Initiative.

"Kami juga ingin menegaskan komitmen kami untuk memperkuat arsitektur kesehatan regional atau wilayah di luar Covid-19. Ini untuk meningkatkan ketahanan dalam komunitas ASEAN mengingat kerangka pemulihan ASEAN atau ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF)," kata Sri.

Lebih lanjut, kata Sri Mulyani, mereka melihat bahwa ada dana tanggapan pandemi Covid-19 dan ini dapat digunakan untuk pandemi Covid-19 dan keadaan darurat kesehatan lainnya. "Kami juga menyepakati bahwa kita dapat mempercepat penyaluran perjanjian pendirian dan fase persiapan ASEAN Center for Public Health Emergency dan penyakit menular yang mungkin muncul," jelasnya.

Dari dana tersebut, terlihat bahwa tujuannya adalah untuk mengumpulkan dana untuk menanggapi penyebaran pandemi Covid-19. Dana ini sudah dinilai ulang, dan dari penilaian tersebut disebutkan bahwa dana ini perlu menjadi lebih fleksibel agar semua pihak dapat menggunakannya untuk kesehatan publik dan penyakit menular lainnya yang mungkin muncul.

"Negara anggota ASEAN dan Indonesia bersumbang kepada dana tersebut dan ada juga dana dari ASEAN+3 dan ASEAN Development Fund. Pertemuan ini menjadi landasan untuk kerjasama lebih lanjut dan kemajuan di wilayah kesehatan dan keuangan ASEAN untuk memastikan bahwa kami dapat mencapai apa yang sudah menjadi mandat dari pemimpin ASEAN kami," jelas Sri. 

Di pertemuan Menkes dan Menkeu ini, ungkap Sri Mulyani, hasilnya akan dilaporkan pada tanggal 5-7 September 2023 pada pertemuan berikutnya. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan kekuatan kerja sama antar anggota untuk meningkatkan ketahanan komunitas ASEAN. 

"Dengan ini, Indonesia terus memberikan dukungan untuk menindaklanjuti agenda tersebut yang disepakati oleh para menteri yang hadir pada hari ini untuk dilaksanakan pada tahun 2024 dibawah Kepresidenan Laos," pungkasnya.

(YNA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement