sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Survei: 87 Persen UMKM Ekspor RI Laporkan Peningkatan Dagang dengan Eropa

Economics editor Nia Deviyana
25/11/2025 15:01 WIB
Survei ini mencakup 13 pasar di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.
Survei: 87 Persen UMKM Ekspor RI Laporkan Peningkatan Dagang dengan Eropa. Foto: iNews Media Group.
Survei: 87 Persen UMKM Ekspor RI Laporkan Peningkatan Dagang dengan Eropa. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Federal Express Corporation (FedEx), salah satu perusahaan di bidang transportasi ekspres merilis temuan survei terbaru mengenai tren perdagangan antara Asia Pasifik dan Eropa

Survei ini mencakup 13 pasar di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Di antara 100 UMKM ekspor Indonesia yang disurvei, 87 persen melaporkan peningkatan volume perdagangan dengan Eropa. Kenaikan ini utamanya dipicu oleh permintaan konsumen yang kuat (58 persen), harga kompetitif (51 persen), serta strategi ekspor yang terarah (44 persen).

Temuan ini menegaskan bahwa Eropa tetap menjadi pasar strategis yang menawarkan peluang pertumbuhan signifikan bagi pelaku usaha Indonesia.

Permintaan yang menguat di Eropa mendorong UMKM Indonesia untuk memperluas jangkauan mereka. Saat ini, 42 persen UMKM Indonesia memiliki sedikitnya seperempat basis pelanggan mereka di Eropa, sementara 88 persen berencana memulai atau memperluas aktivitas perdagangan di kawasan tersebut dalam satu hingga dua tahun ke depan. 

Selain itu, 88 persen pelaku usaha menilai prospek bisnis mereka tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, atau 14 persen lebih tinggi daripada rata-rata regional Asia Pasifik.

“UMKM Indonesia memanfaatkan momentum pertumbuhan yang tercipta dari meningkatnya permintaan dan dinamika pasar di Eropa untuk memperkuat ekspansi global mereka,” ujar Managing Director FedEx Indonesia, Garrick Thompson, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025).

Meski optimisme meningkat, 98 persen UMKM Indonesia menyatakan terdampak oleh gangguan logistik global serta perubahan kebijakan regulasi. 

Tantangan utama dalam memasuki pasar Eropa mencakup prosedur bea cukai, pajak dan tarif impor, serta biaya logistik, sementara bagi UMKM yang telah beroperasi di Eropa, hambatan paling besar tetap terkait tarif impor dan biaya rantai pasok.

Pasar Utama di Eropa bagi UMKM Indonesia

Belanda, Jerman, dan Prancis muncul sebagai pasar Eropa yang paling berpengaruh bagi UMKM Indonesia. Sekitar 25 persen UMKM memasuki pasar Eropa melalui Belanda, mencerminkan hubungan perdagangan historis antara kedua negara. 

Saat ini, 68 persen UMKM mengekspor ke Belanda dan Jerman, serta 63 persen ke Prancis. Ketiga pasar ini diprediksi tetap menjadi tujuan ekspor utama dalam satu hingga dua tahun mendatang.

Di tingkat regional Asia Pasifik, Inggris Raya menjadi pintu masuk utama ke pasar Eropa (31 persen), diikuti Jerman dan Prancis (masing-masing 18 persen).

Faktor keberlanjutan juga turut berperan dalam pengambilan keputusan bisnis, di mana 57 persen responden yang berasal dari UMKM Indonesia menyatakan bahwa praktik dan standar keberlanjutan menjadi pertimbangan utama dalam memilih solusi logistik dan rantai pasok saat bertransaksi dengan mitra di Eropa.

Berbeda dengan pasar di Asia Pasifik lainnya yang lebih menitikberatkan pada efisiensi biaya, UMKM Indonesia menempatkan transformasi digital sebagai prioritas kunci untuk meningkatkan perdagangan dengan Eropa. 

Hampir setengah responden (49 persen) menggarisbawahi pentingnya digitalisasi sebagai fondasi pertumbuhan ekspor jangka panjang yang lebih tangguh dan berbasis teknologi.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement