sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Truk Sumbu Tiga Dilarang Beroperasi selama Lebaran, Importir Merasa Dirugikan

Economics editor Dhera Arizona
10/04/2023 20:10 WIB
Para pengusaha impor atau importir merasa dirugikan dengan adanya pelarangan truk sumbu tiga beroperasi selama Lebaran 2023.
Truk Sumbu Tiga Dilarang Beroperasi selama Lebaran, Importir Merasa Dirugikan. (Foto MNC Media)
Truk Sumbu Tiga Dilarang Beroperasi selama Lebaran, Importir Merasa Dirugikan. (Foto MNC Media)

Banyaknya tambahan pengeluaran yang akan dikeluarkan akibat pelarangan truk tiga sumbu pada saat Lebaran nanti, menurut Hengky, bisa membuat para importir tidak bisa bersaing lagi di pasaran.

“Dengan biaya yang tinggi, khususnya untuk importir retail dan lain sebagainya, takutnya  biaya itu tidak mencukupi dan tidak bisa bersaing lagi di pasaran. Karena, otomatis harganya juga secara umum akan naik. Kecuali dari Pelindonya mau memberikan diskon kepada kami. Tapi kalau ini kan nggak aga diskon dan semua jadi tanggung jawab pemilik barang,” ujarnya.

Sebelumnya, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) juga keberatan dengan diterapkannya pembatasan angkutan logistik pada saat momen Lebaran. “Saya sebagai ketua asosiasi juga keberatan kalau pemerintah buat aturan kayak gitu. Kita sendiri juga keberatan karena adanya pembatasan terhadap angkutan logistik pada saat momen Lebaran nanti,” ujar Ketua DPW ALFI DKI Jakarta Adil Karim.

Dia menyampaikan, logistik itu bukan hanya sekadar ekspor impor semata tapi juga termasuk pergerakan barang di dalam negeri juga. “Logistik itu kan perpindahan barang dari end to end,” tukasnya.


Terkait barang-barang ekspor impor, dia juga mengingatkan agar dalam kebijakan yang akan dibuat pemerintah terkait Lebaran itu tidak mengganggu pengiriman barang ke luar negeri dan pengangkutan barang-barang dari luar negeri ke penerimanya. “Jika itu sampai terganggu, jelas itu akan mempengaruhi devisa kita,” katanya.

Begitu juga terhadap para pengusaha, menurutnya, pemerintah juga harus memberikan ruang bagi mereka agar kebijakan tersebut tidak mengganggu operasional di pabrik-pabrik mereka.

“Jadi, pada dasarnya kami sangat mendukung peraturan tersebut jika tidak mengganggu devisa dan menghambat pengusaha,” pungkasnya.

(YNA)

Halaman : 1 2 3 4 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement