IDXChannel - Vaksin Covovax jadi vaksin Covid-19 ke-11 yang mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini merupakan vaksin dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1.
Vaksin produksi Serum Institute of India (SII) ini dievaluasi mengacu pada data uji pre-klinik dan uji klinik yang dilakukan di beberapa negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, dan Afrika Selatan. Vaksin Covovax dilakukan uji klinis 2/3 di India juga.
"BPOM memastikan bahwa vaksin Covovax lolos uji keamanan, khasiat, dan mutu yang mengacu pada stabdar evaluasi vaksin Covid-19, baik standar nasional maupun internasional, serta evaluasi CPOB pada fasilitas produksi vaksin di India," papar Kepala BPOM Penny K. Lukito, dalam keterangan resmi yang dikeluarkan BPOM, belum lama ini.
"Dari hasil evaluasi tersebut, vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan pemberian 2 dosis, interval pemberian 21 hari," sambung Penny.
Soal efek samping, data yang diterima BPOM memaparkan bahwa vaksin Covovax efek sampingnya bersifat ringan hingga sedang dengan efek samping paling umum nyeri lokal, tenderness, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot atau myalgia, dan demam.