“Pemeriksaan sampel air liur ini tentu lebih sulit dalam mendeteksi virus dan cenderung menunjukkan hasil negatif,” papanya.
“Nah, bagaimana jika tes usap mandiri itu menunjukkan hasil positif. Hal ini yang menurut saya cukup berbahaya bagi pasien,” kata Zubairi.
Persoalannya, kata Zubairi, kalau hasilnya itu positif, orang tersebut tidak bisa menentukan sendiri bahwa dia cukup isolasi mandiri begitu saja.
“Ya belum tentu benar. Beberapa orang yang positif kan memerlukan perawatan yang intensif di rumah sakit. Seperti diinfus, dapat suntikan Heparin, tambah oksigen, obat-obat Dexamethasone, Remdesivir, Favipiravir, dll,” katanya.
Dia mengatakan, kalau orang itu seharusnya perlu tindakan-tindakan medis tadi, kemudian tidak mendapatkannya, ya akan berbahaya untuk jiwanya. Terkecuali pemakaian alat tes usap tadi dipandu dan dimonitor oleh profesional. Misalnya melalui video call, Zoom atau apapun yang bisa memberi tahu orang itu benar atau salah dalam pemakaiannya.