Nadya menambahkan, penurunan pendapatan yang dirasakan saat ini adalah imbas dari kebijakan PPKM yang membuat toko tutup dan hanya mengandalkan hasil dari penjualan online.
Selain itu, Menteri Perindustrian menyatakan, Pada tahun 2024, konsumsi fashion muslim dunia diproyeksikan mencapai USD402 miliar. Sedangkan di Indonesia, konsumsi fashion muslim masih di angka USD21 miliar. Oleh karena itu, pasar masih terbuka lebar untuk sektor fashion muslim.
Inovasi di bidang fashion muslim dinilai masih perlu ditambahkan inovasi, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Dengan itu, industri fashion muslim bisa terus bergerak dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. (FIRDA/TYO)