sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Waskita Karya (WSKT) Tetap Garap Proyek IKN Meski Punya Utang Rp82,4 T

Economics editor Suparjo Ramalan
27/02/2023 10:08 WIB
Direktur Utama Waskita Karya (WSKT), Destiawan Soewardjono, mengatakan pihaknya siap melaksanakan pembangunan sejumlah proyek di Ibu Kota Negara (IKN).
Waskita Karya Tetap Garap Proyek IKN Meski Punya Utang Rp82,4 T. (Foto: MNC Media)
Waskita Karya Tetap Garap Proyek IKN Meski Punya Utang Rp82,4 T. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Utama Waskita Karya (WSKT), Destiawan Soewardjono, mengatakan pihaknya siap melaksanakan pembangunan sejumlah proyek di Ibu Kota Negara (IKN).

"Perseroan siap melaksanakan proyek IKN sesuai yang telah ditargetkan oleh Presiden dan Kementerian PUPR untuk mewujudkan Future Smart Forest City dengan tepat waktu dan mutu tinggi,” ungkap Destiawan dalam keterangan pers, dikutip Senin (27/2/2023). 

Emiten bersandi saham WSKT itu berhasil memperoleh nilai kontrak Rp5,92 triliun untuk proyek IKN Nusantara. Perolehan nilai kontrak baru IKN ini sesuai target, di mana rata-rata tingkat kemenangan atau winning rate Waskita di level 25 persen dengan mengikuti lelang proyek IKN sebesar Rp23,7 triliun pada 2022.

Ada enam proyek yang dimenangkan Waskita Karya saat tender proyek dilakukan Kementerian PUPR. Keenam proyek tersebut adalah proyek Jalan Tol IKN Segmen Sp. Tempadung-Jembatan Pulau Balang sebesar Rp2,2 triliun.

Lalu, proyek pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sebesar Rp181 miliar, proyek Gedung Sekretariat Presiden Rp1,3 triliun, proyek bangunan Gedung dan kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 dan 4 Rp1,53 triliun, serta proyek pembangunan IPAL 1, 2, 3 KIPP senilai Rp638 miliar.

Dalam pengerjaan proyek di IKN, WSKT bekerja sama dengan perusahaan lainnya. 

Pemerintah memang disarankan tidak membebankan proyek infrastruktur IKN Nusantara kepada Waskita Karya.  Pasalnya, BUMN Karya tersebut tengah dirundung utang. Saat ini Waskita Karya tengah menjalankan proses restrukturisasi keuangan akibat utang senilai Rp82,4 triliun.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, bila penundaan kewajiban utang atau restrukturisasi Waskita Karya ditolak kreditur, maka akan berimbas luas seperti menurunnya kepercayaan investor di sektor infrastruktur.

"Mega proyek IKN itu janganlah dibebankan ke BUMN Karya (Waskita), kalau sampai penundaan kewajiban utang BUMN Karya ditolak kreditur, maka imbasnya sangat luas termasuk kepercayaan investor di sektor infrastruktur bisa menurun," ungkap Bhima saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sejumlah penugasan pengerjaan jalan tol dan infrastruktur lainnya yang digarap WSKT saat ini terlalu dipaksakan. Asumsi itu didasarkan pada keterbatasan biaya operasional hingga perusahaan mencatatkan total utang senilai Rp82,40 triliun. 

"Ini artinya perlu ada rasionalisasi penugasan proyek," ucap dia.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement