Dalam program stabilisasi tersebut, Kementan menggandeng sejumlah pihak seperti, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) serta Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo).
"Masyarakat kita rata-rata pemakan tahu tempe jadi kedelai ini tidak boleh bersoal. Kita segera lakukan langkah konkret di lapangan sebagai upaya menstabilkan harga dulu. Mudah mudahan harga stabil bukan hanya di Jakarta namun di Jawa, serta daerah lain juga," kata dia.
Mentan pun mendorong pengrajin tahu tempe untuk menggunakan kedelai lokal dengan kualitas lebih bagus dibanding kedelai impor. Oleh karenanya, dia memfokuskan program tahun 2021 ini termasuk dalam peningkatan produksi kedelai.
"Kami siapkan pasokan kedelai lokal, produksi kita genjot. Kedelai kita pendek-pendek, manis dan disukai masyarakat sehingga ke depan dorong budidayanya. Sesuai arahan Presiden Jokowi, hal ini untuk penuhi kebutuhan pengrajin tahu tempe. Kita carikan jalan keluarnya agar harga tahu tempe dengan kedelai lokal harganya terjangkau," ujar dia. (RAMA)