sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ada Aksi Profit Taking Besar-besaran di Wall Street, Sinyal Bahaya Bagi IHSG

Market news editor Advenia Elisabeth/MPI
11/11/2021 11:18 WIB
Sempat naik signifikan hingga menembus level tertingginya sepajang masa, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah merangsek ke zona merah.
Ada Aksi Profit Taking Besar-besaran di Wall Street, Sinyal Bahaya Bagi IHSG. (Foto: MNC Media)
Ada Aksi Profit Taking Besar-besaran di Wall Street, Sinyal Bahaya Bagi IHSG. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sempat naik signifikan hingga menembus level tertingginya sepajang masa, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah merangsek ke zona merah jelang akhir sesi I. Saat ini, Indeks mengalami koreksi sebesar 0,07 persen ke 6.678.

Head of Business Development PT FAC Sekuritas, Kenji Putera Tjahaja, melihat perdagangan saham masih dalam tekanan setelah sempat naik beberapa waktu lalu. Salah satunya pemicunya dari Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang melampaui perkiraan pasar sebelumnya.  

"IHSG ini cukup volatile. Diprediksi masih dalam tekanan setelah sempat naik beberapa waktu belakangan. Terkait dengan inflasi AS ini memang jauh lebih tinggi dari perkiraan karena angka CPI sebelumnya diperkirakan oleh pasar ada di angka 5,9 persen tetapi melampaui sampai di 6,2 persen," ujarnya di IDX Channel, Kamis (11/11/2021).

Menurutnya, hal itu juga yang menyebabkan salah satu reli tertinggi dari Wall Street juga berhenti, aksi profit taking oleh pasar juga terjadi sehingga hal itu menjadi sentimen pada IHSG.

"Kemungkinan ini akan bisa awet sampai nanti The Fed ada kebijakan untuk menaikkan suku bunga baru nanti itu bisa diharapkan inflasi di AS," jelasnya.

Di sisi lain ia juga berpendapat inflasi yang cukup siginifikan ini mendorong The Fed akan lebih agresif untuk menaikkan suku bunga. Menurutnya, ini merupakan salah satu strategi yang bisa dilakukan oleh The Fed.

"Seperti menaikkan suku bunga, selain isu tapering off yang sudah mencuat di semester dua tahun ini, tapi fokusnya sendiri nanti untuk meredam inflasi, mereka mau tidak mau akhirnya mereka harus menaikkan suku bunga acuan di AS sendiri," terangnya.

Sementara itu, Kenji pun merekomendasikan beberapa saham-saham pilihannya yang bisa menjadi pilihan para investor. Saham tersebut di antaranya:

TPIA support di level 7.050 dan resistance di level 7.700 (BUY)

EMTK support di level 2.120 dan resistance di level 2.000 (BUY)

PTPP support di level 1.200 dan resistance di level 1.320 (BUY)

MAPI support di level 820 dan resistance di level 905 (HOLD). (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement