IDXChannel - Sektor perbankan mendominasi emiten dengan laba jumbo pada Triwulan I-2022. Dari sektor tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencetak laba terbesar, yakni sebesar Rp12,17 triliun pada triwulan pertama tahun ini.
Pada tahun sebelumnya, laba tahun berjalan BBRI hanya sebesar Rp6,86 triliun, yang artinya melesat tumbuh hingga 78,13 persen pada Triwulan I-2022.
Peningkatan laba emiten bank tersebut seiring dengan meningkatnya pendapatan bunga syariah bersih BBRI, yaitu menjadi Rp36,73 triliun pada Triwulan I-2022.
Selain BBRI, dua bank lainnya yakni Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA) juga mencatat laba terbesar pada triwulan pertama di tahun ini. Menurut laporan keuangannya, BMRI mencetak laba bersih pada Triwulan I-2022 sebesar Rp10,03 triliun. Sementara pertumbuhan laba tahun berjalan emiten ini sebesar 67,11 persen.
Sedangkan pendapatan bunga bersih dan syariah bank tersebut juga merangkak naik sebesar 17,11 persen secara year on year (yoy). Pada triwulan pertama tahun ini, BMRI mencatatkan pendapatan bunga syariah bersih sebesar Rp20,48 triliun.
Adapun BBCA juga mencatatkan laba bersih jumbo, yakni sebesar Rp8,06 triliun pada Triwulan I-2022. Sedangkan dari pendapatannya, BBCA memperoleh kenaikan pendapatan bunga syariah bersih sebesar 2,64 persen secara yoy, menjadi Rp14,42 triliun pada triwulan pertama tahun 2022.
Emiten dengan Laba Bersih Terbesar Triwulan I-2022
Sumber: Tim Riset IDX Channel, Bursa Efek Indonesia (BEI), Juni 2022 (data olahan) | Khusus BBRI, BMRI, BBCA, pendapatan berasal dari pendapatan bunga dan syariah
Menariknya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menduduki posisi pertama sebagai emiten yang mencetak laba bersih terbesar pada Triwulan I-2022. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, emiten di sektor teknologi ini memperoleh laba bersih sebesar Rp14,55 triliun pada triwulan pertama tahun ini.
Pada periode yang sama di tahun lalu, BUKA masih menanggung rugi bersih Rp323,25 miliar. Bila ditelisik lebih lanjut, perolehan laba tersebut sebagian besar disumbang oleh laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi, yaitu sebesar Rp15,51 triliun.
Informasi saja, berdasarkan siaran pers Bukalapak, peningkatan signifikan pos laba nilai investasi tersebut terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari emiten bank CT Corp PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).
Dalam catatan laporan keuangan BUKA disebutkan, perusahaan berpartisipasi dalam penambahan modal via rights issue BBHI dengan membeli sebanyak 2,49 miliar saham atau 11,4946% saham baru. Dalam investasi ke BBHI tersebut, BUKA merogoh dana hingga Rp1,19 triliun.
Besarnya laba bersih yang diterima BUKA pada Triwulan I-2022 tersebut berbanding terbalik dengan perolehan pendapatannya yang hanya sebesar Rp787,92 miliar.
Terakhir, PT Astra International (ASII) menjadi perusahaan ke lima yang memperoleh laba bersih terbesar pada triwulan pertama tahun 2022. Emiten ini mencetak laba bersih hingga Rp6,86 triliun pada Triwulan I-2022.
Meski demikian, ASII memiliki pendapatan terbesar dibanding empat perusahaan yang berhasil mencatatkan laba bersih tertinggi di triwulan I tahun ini. Adapun pendapatan emiten ini sebesar Rp71,87 triliun. (ADF)
Periset: Melati Kristina