IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup anjlok 39 poin di level Rp14.941 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan salah satu faktor pemicu melemahnya mata uang garuda ini, dipicu oleh inflasi periode Juni 2022 secara tahunan yang di luar dugaan.
"Inflasi bulan ini lebih tinggi di bandingkan ekspetasi para analis, inflasi sudah berada di atas 4%," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya, Jumat (1/7/2022).
Lanjut ia menerangkan, hari ini BPS melaporkan inflasi pada Juni 2022 tercatat 0,61% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Inflasi tahun kalender adalah 3,19%. Sedangkan perkirakan para analis nflasi sebesar 0,57 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Juni 2022 berada di 4,35%. Lebih tinggi dibandingkan Mei 2022 yang 3,55% sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juni 2017, sedangkan ekspektasi para analis inflasi tahunan mencapai 4,2 persen (year-on-year/yoy).