sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ada Sentimen IKN, Semen Indonesia (SMGR) Punya Daya buat Balik Arah?

Market news editor Melati Kristina - Riset
11/10/2022 07:30 WIB
Saham emiten semen, Semen Indonesia (SMGR) terkena sentimen positif dari pembangunan IKN kendati kinerjanya terkontraksi akibat naiknya harga batu bara.
Ada Sentimen IKN, Semen Indonesia (SMGR) Punya Daya buat Balik Arah? (Foto: MNC Media)
Ada Sentimen IKN, Semen Indonesia (SMGR) Punya Daya buat Balik Arah? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), berpotensi tersengat ‘cuan’ dari sentimen pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN), meski sedang menghadapi tantangan terkait naiknya harga batu bara.

Lonjakan harga batu bara sepanjang 2022 yang mencapai 151,59 persen. Dilansir dari Tradingeconomics per Kamis (6/10), harga batu bara ICE Newcastle mencapai USD396,25/ton. Informasi saja, komoditas batu bara merupakan sumber energi utama dalam produksi semen.

Melonjaknya harga batu bara berkontribusi pada naiknya biaya energi per ton SMGR sebesar 10 persen. Disamping itu, biaya energi batu bara memiliki kontribusi sebesar 50 hingga 60 persen terhadap keseluruhan biaya energi yang tentunya berpengaruh terhadap pengeluaran emiten.

Kendati demikian, SMGR memitigasi dampak tersebut dengan meningkatkan penggunaan batu bara dengan nilai kalori lebih rendah dan memanfaatkan bahan bakar alternatif.

Selain itu, SMGR juga memanfaatkan kebijakan pemerintah dalam menopang industri semen di tengah kenaikan harga batu bara, yakni Domestic Price Obligation (DPO).

Menurut riset CIMB bertajuk “Cement: The Next Earnings Expansion Phase” yang diterbitkan pada Jumat (2/9), SMGR sebagai emiten BUMN mampu memenuhi 100 persen pasokan batu bara dengan harga DPO untuk produksi perusahaan.

Meski tengah menghadapi gejolak karena harga batu bara yang melambung, SMGR berpotensi tersengat cuan dari sentimen IKN.

Sebagaimana disampaikan dalam riset Mirae Asset Indonesia Sekuritas bertajuk “Cement: Time for Bigger Players to Shine; Initiate at Overweight” yang dirilis pada Rabu (14/9), pengembangan IKN akan meningkatkan permintaan bagi emiten semen sekitar 2-3 persen dari permintaan domestik tahunan.

“SMGR memiliki posisi yang baik untuk mendapatkan manfaat dari proyek IKN karena keduanya punya kedekatan produksi dengan pasar,” tulis analis Mirae Asset Indonesia Sekuritas, Emma Fauni, Rabu (14/9).

Terkena Sentimen IKN, Saham SMGR Melesat

Adapun kabar masuknya SMGR di proyek IKN ikut mengerek harga saham emiten semen ini, kendati saham sektor semen termasuk SMGR tengah berada dalam tren penurunan atau down trend.

Semenjak mengumumkan berpartisipasi dalam proyek IKN pada Jumat (16/9), saham SMGR langsung melesat. Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan Jumat (16/9), saham SMGR naik 3,77 persen menjadi Rp6.875/saham.

Sementara harga sahamnya terus merangkak hingga menyentuh Rp7.500/saham pada Selasa (27/9). Dalam sebulan terakhir, SMGR juga mencatatkan kinerja saham yang melesat. Menurut data BEI pada Senin (10/10), harga saham SMGR terkerek hingga 10,94 persen dalam sebulan belakangan.

Sedangkan pada penutupan hari ini, Senin (10/10), harga saham SMGR berada di level Rp7.350/saham.

Selain mencatatkan kinerja saham yang apik dalam kurun sebulan terakhir, harga saham SMGR secara year to date(YTD) masih tumbuh positif hingga 1,38 persen.

Kendati saham emiten semen ini tersengat cuan dari proyek IKN, kinerja keuangan SMGR di semester I-2022 masih terkontraksi.

Berdasarkan laporan keuangan emiten, SMGR mencatatkan pendapatan bersih yang merosot hingga minus 2,08 persen di periode ini. Adapun pendapatan bersih yang diperoleh SMGR di periode ini mencapai Rp15,88 triliun.

Walaupun memang mengalami kemerosotan pendapatan bersih, laba bersih SMGR masih tumbuh sebesar 4,36 persen secara yoy di semester I tahun ini menjadi Rp828,76 miliar.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement