Serupa prospek IPO di AS tetap menantang. Hanya USD 4,1 miliar (RP 61,2 triliun) yang telah dikumpulkan untuk perusahaan yang terdaftar di bursa AS tahun ini.
“Kita masih dalam dunia yang tidak pasti dan ketidakpastian adalah hal terburuk untuk penerbitan baru,” kata Greg Martin, salah satu pendiri Rainmaker Securities.
Bukti AS menuju resesi kian meningkat, terlihat dari suku bunga yang masih belum jelas. “Bagaimana Anda menentukan harga kesepakatan ketika Anda tidak tahu berapa biaya modal yang seharusnya berdasarkan pandangan ke depan,” kata Patrick Galley, CEO & CIO RiverNorth Capital Management. "Kejelasan atas suku bunga adalah kuncinya", lanjutnya.
Melansir Bloomberg, kini Asia dengan mudah menjadi area tersibuk untuk penawaran global. Di Indonesia sendiri, produsen nikel, Rakuten Bank Ltd, melonjak setelah mengumpulkan 83,3 miliar Yen (Rp9 triliun) dalam IPO terbesar Jepang sejak 2018.
(DES/ Anabela C Zahwa)