Untuk golongan pertama, misalnya, rentang alokasi kini bergerak antara 22,5 hingga 30 persen, lebih tinggi dibandingkan ketentuan sebelumnya yang berada pada kisaran 17,5 hingga 25 persen.
Tanggapan Pelaku Pasar
Stockbit Sekuritas menilai, pada Rabu (3/12/2025), perubahan tersebut positif bagi investor ritel. Penambahan golongan, pengetatan batas pemesanan, dan penyesuaian alokasi minimum saat oversubscribed dipandang dapat meningkatkan akses sekaligus memperluas pemerataan penjatahan dalam setiap proses IPO.
Sementara, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai aturan baru ini membawa konsekuensi ganda bagi pasar. Ia menyebut kebijakan tersebut ‘seperti dua sisi mata uang’.
“Di satu sisi akan menjadi positif bagi investor ritel karena porsi penjatahan akan bisa lebih besar,” katanya, Kamis (4/12/2025).
Namun, ia mengingatkan adanya potensi tekanan jual yang lebih berat ketika saham mulai diperdagangkan. “Tapi di sisi lain, kerja dari emiten itu sendiri akan lebih berat ketika listing IPO, karena akan ada potensi mendapat tekanan seller yang lebih besar dari ritel juga,” ujarnya.