sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antisipasi Penerapan Kebijakan Zero ODOL di 2023, Ini yang Dilakukan Armada Berjaya (JAYA)

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
19/08/2022 16:07 WIB
kebijakan zero ODOL diterapkan pemerintah untuk menertibkan kinerja operasional truk yang kerap kali kelebihan muatan, sehingga rawan kecelakaan.
Antisipasi Penerapan Kebijakan Zero ODOL di 2023, Ini yang Dilakukan Armada Berjaya (JAYA) (foto: MNC Media)
Antisipasi Penerapan Kebijakan Zero ODOL di 2023, Ini yang Dilakukan Armada Berjaya (JAYA) (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) mengklaim kinerja bisnisnya di sepanjang tahun ini cukup prospektif seiring dengan mulai menggeliatnya kinerja sejumlah sektor industri pasca pandemi COVID-19 yang membuat permintaan layanan angkutan melonjak cukup tajam.

Namun demikian, anak usaha PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PPGL) yang fokus dalam bisnis jasa logistik tersebut kini juga mengaku tengah bersiap atas mulai diberlakukannya kebijakan zero Over Dimension Over Load (ODOL) oleh pemerintah mulai 2023 mendatang.

"Kami sedang melihat situasi dan kondisi yang ada di lapangan, apakah kebijakan ini akan benar-benar mulai dijalankan (di 2023), ada penundaan, penyesuaian penerapan di lapangan atau bagaimana. Karena jujur saja, kalau (kebijakan) itu benar-benar diterapkan, dampaknya akan cukup signifikan (terhadap kinerja perusahaan," ujar Direktur Utama JAYA, Darmawan Suryadi, di Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Sebagaimana diketahui, kebijakan zero ODOL diterapkan pemerintah untuk menertibkan kinerja operasional truk yang kerap kali kelebihan muatan, sehingga rawan kecelakaan dan juga berkontribusi terhadap rusaknya kondisi jalan yang dilalui. Sebagai konsekuensi logis dari kebijakan tersebut, maka tentu kebutuhan armada pengangkut logistik akan melonjak tajam.

"Sederhananya, misal barangnya klien dengan berat 25 hingga 26 ton yang biasanya kita bisa angkut dengan dua truk, (dengan adanya kebijakan zero ODOL) jadi butuh tiga truk. Artinya kebutuhan jumlah armadanya tentu bertambah, sehingga perlu pengadaan baru," tutur Darmawan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement