Kondisi ini berlangsung akibat berkurangnya kewajiban pembayaran (liabilitas) di level Rp7 triliun, dari tahun 2021 sebesar Rp9,22 triliun. Sedangkan modal bersih (ekuitas) tumbuh 5,06% menjadi Rp22,24 triliun, dari posisi Rp21,17 triliun pada 2021.
Penurunan profit mendorong laba per saham AALI terkoreksi dari semula Rp1.024 menjadi Rp897. Rasio utang terhadap modal (DER) juga melandai di 0,3 kali, dengan rasio lancar (current ratio) sebesar 3,6 kali
(DES)