Aspek Keuangan MYOR
1. Penjualan, Beban Pokok, Laba Bersih
Hal pertama yang mungkin kita perhatikan adalah laporan laba rugi, yang ditempatkan di sebelah harga pokok dan laba bersih bisnis. Ini adalah cara untuk mengetahui apakah penjualan/penjualan masih seimbang dengan HPP dan laba bersih.
Jika Anda perhatikan, volume penjualan MYOR dalam 5 tahun terakhir cenderung meningkat terus dan terus menerus. Sementara tingkat kenaikan lebih rendah pada 2019, tidak pernah negatif. Ternyata jika dilihat dari harga pokoknya juga mengalami penurunan sedangkan laba bersih tahun sebelumnya naik 7%.
2. Aset, Hutang dan Modal
Selain meninjau laporan laba rugi, kita juga dapat memverifikasi lebih lanjut analisis fundamental perusahaan dengan melihat posisi keuangannya. Aset dan modal cenderung meningkat dari tahun ke tahun atau tidak. Jika keduanya meningkat, apakah utang juga meningkat secara signifikan bahkan lebih dari aset dan modal?
Anda harus berhati-hati jika kewajiban tambahan perusahaan meningkat pesat sementara aset dan modal tidak meningkat secara signifikan, bahkan negatif. Ini bisa menjadi pertanda bahwa pengelolaan dana tidak berjalan dengan baik.
3. Arus Kas Operasi, Pembiayaan dan Investasi
Arus kas juga penting untuk melihat situasi keuangan. Di sini Anda dapat memahami bagaimana perusahaan memusatkan uangnya. Ada 3 jenis arus kas yang bisa Anda amati, yaitu arus kas operasi, pendanaan/pendanaan, dan arus kas investasi.
Jika melihat arus kas operasi MYOR selama 5 tahun terakhir, naik turun tetapi masih positif yang berarti MYOR masih menghasilkan uang dari bisnisnya. Kemudian dalam arus kas, pendanaan MYOR hampir selalu negatif, yang berarti MYOR melunasi kewajiban.
4. Dividen
Bagi Anda yang mengharapkan return dengan berinvestasi saham dari dividen, MYOR merupakan salah satu emiten yang cukup rajin membagikan dividen. Meski jumlah dividennya tidak sebesar bank top BUMN. (SNP)