Menurut perkiraan UOB KayHian, laba bersih ITMG pada kuartal IV-2022 akan menurun secara bulanan.
Sementara, untuk tahun 2023, UOB KayHian memprediksi laba bersih ITMG akan turun 29,8 persen menjadi USD826 juta atau setara Rp12,39 triliun dengan asumsi kurs Rp15.000/USD seiring dengan normalisasi harga batu bara di USD260-280/ton di tahun ini.
Adapun, ITMG juga diperkirakan akan membukukan pendapatan yang lebih rendah di tahun ini, yakni turun 22,3 persen yoy menjadi USD2,8 miliar (Rp42 triliun).
“Kami memperkirakan EBITDA ITMG pada 2023 akan turun 27,3 persen menjadi USD1,2 miliar (Rp18 triliun) dari USD1,7 miliar (Rp25,50 triliun) pada 2022,” tulis UOB KayHian dalam risetnya.
Kendati demikian, ITMG berencana untuk meningkatkan produksi batu yakni sebesar 5-8 persen yoy sesuai target pertumbuhan produksi batu bara pemerintah guna mengantisipasi harga komoditas yang melemah di tahun ini.