Melalui program ini, BBTN mendapatkan pendanaan dari BP Tapera sebesar 75 persen dan 25 persen diperoleh dari Sarana Multigriya Finansial (SMF). Dari dana BP Tapera, biaya dana (cost of fund) hanya 0,5 persen, sementara untuk dana dari SMF biaya dananya 4,45 persen.
Secara keseluruhan cost of fund dari program FLPP hanya 1,5 persen. Program KPR FLPP mengenakan bunga sebesar lima persen sehingga spread margin bagi BBTN sebesar 3,5 persen.
Yusuf dan Nathania mengatakan bahwa BBTN bisa mengamankan porsi terbesar dari KPR FLPP karena memiliki hubungan yang kuat dengan pengembang, khususnya pengembang perumahan murah. Faktor lainnya adalah pengalaman panjang di bisnis KPR, proses bisnis yang mapan dan mencapai skala ekonomi yang tinggi serta nasabah yang besar dan setia.
Riset Bahana juga menyatakan bahwa BBTN juga diuntungkan oleh tren yang kuat dari permintaan KPR. Hal ini tercermin dari rasio KPR terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat secara bertahap, dari 2,5 persen pada 2011 menjadi 3,5 persen pada 2021.
Di industri perbankan KPR juga terus meningkat secara konsisten dengan CAGR 11,6 persen pada periode 2011-2021.