Turunnya kasus Covid-19 dan kisah transisi menuju endemi turut berdampak bagi kinerja keuangan emiten layanan kesehatan pada Triwulan I-2022.
Berdasarkan pantauan dari laporan keuangan sejumlah emiten layanan kesehatan, mayoritas perusahaan tersebut mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih yang negatif secara yoy. Sementara dari segi laba bersih pada Triwulan I-2022, seluruh emiten layanan kesehatan tumbuh negatif dibanding tahun sebelumnya.
DGNS mencatatkan penurunan pendapatan paling tajam dari emiten lain. Dilansir dari laporan keuangannya, pendapatan emiten ini turun sebesar 34,12 persen pada Triwulan I-2022 dari Rp87,87 miliar menjadi Rp57,89 miliar. Adapun HEAL turut mencatatkan pertumbuhan pendapatan negatif yakni sebesar minus 24,74 persen pada periode yang sama.
Sebagai informasi, HEAL atawa PT Medikaloka Hermina Tbk baru-baru ini diakuisisi saham minoritasnya oleh konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII). Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, ASII telah menguasai sebesar 5,01 persen atau 747,42 juta saham emiten layanan kesehatan ini per Kamis (9/6/2022).
Meski mayoritas pendapatan sektor layanan kesehatan turun, SAME menjadi satu-satunya emiten yang konsisten mengalami pertumbuhan pendapatan di triwulan pertama tahun ini. Adapun pertumbuhannya secara tahunan (yoy) mencapai 6,22 persen.