Wisnu menjelaskan, dari hasil penelusuran saat ini BPJS Ketenagakerjaan memiliki porsi di saham kurang lebih 14%, deposito 12%, dan 65%nan di obligasi. Hal ini menunjukkan saham merupakan yang paling berfluktuasi. Oleh karena itu, BP Jamsostek ingin berinvestasi secara langsung untuk menghindari fluktuasi yang ada.
“Mereka melihat bahwa intinya ingin re-balancing portofolio. Kemudian, mereka ingin berkontribusi juga ke Sovereign Wealth Fund (SWF) sebenarnya jika dilihat dari polanya. Hanya memang keputusan detailnya kita masih belum bisa tahu. Cuman kemarin sudah ada di beberapa surat kabar yang membahas bahwa ada peluang BP Jamsostek itu ikut investasi di INA ya di SWF-nya Indonesia,” ujar dia.
Wisnu kemudian merekomendasikan beberapa saham yang bisa menjadi pertimbangan para investor. Saham-saham tersebut yaitu, BRPT, TBIG, BTPS, dan GGRM. (RAMA)