sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bursa Asia Dibuka Variatif, Hang Seng Menguat Sendirian 0,80 Persen

Market news editor Fiki Ariyanti
06/01/2023 08:39 WIB
Bursa saham Asia dibuka variatif pada perdagangan hari ini (6/1/2023).
Bursa Asia Dibuka Variatif, Hang Seng Menguat Sendirian 0,80 Persen. (Foto: MNC Media).
Bursa Asia Dibuka Variatif, Hang Seng Menguat Sendirian 0,80 Persen. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka variatif pada perdagangan hari ini (6/1/2023) jelang rilis data pekerjaan penting nonfarm payrolls yang akan membantu mengidentifikasi arah ke depan pengetatan moneter The Fed. 

Indeks Nikkei Jepang dibuka di zona merah ke 25.740 , Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,80 persen atau 168,72 poin ke 21.220,89

Sementara Indeks Shanghai China susut 0,15 poin ke 3.155,07, dan Indeks Strait Times Singapura melemah 0,25 persen atau 10,61 poin ke 3.284,33

Perdagangan bervariasi mengikuti laporan penggajian swasta AS yang melampaui perkiraan dan kejutan penurunan klaim baru untuk tunjangan pengangguran. Data nonfarm payrolls yang akan dirilis Jumat nanti akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pekerjaan AS.

Imbal hasil Treasury dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan berangsur lebih tinggi setelah naik paling tinggi dalam sebulan pada hari Kamis. Dolar menahan kenaikannya terhadap mata uang utama. 

Ekspektasi untuk suku bunga yang lebih tinggi mengikuti komentar dari Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic yang mengatakan, bank sentral masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjinakkan inflasi. 

Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari mengharapkan suku bunga naik setinggi 5,4%. Presiden Fed, St Louis James Bullard mengatakan, suku bunga Kamis mendekati zona yang cukup ketat dan ekspektasi inflasi telah turun, menawarkan optimisme kepada investor.

"Apa yang benar-benar ingin dilihat oleh Fed adalah beberapa kelonggaran di pasar tenaga kerja, dengan harapan dapat melakukannya dengan lembut tanpa menimbulkan banyak penurunan," kata Raghuram Rajan, mantan gubernur bank sentral India, mengutip Bloomberg.

"Tapi mungkin saja pada saat nampaknya suku bunga sudah cukup tinggi, momentumnya membawa kita setidaknya ke resesi ringan."

Sementara harga minyak naik setelah serangkaian penurunan yang menghapus hampir 10% dari harga minyak mentah. Harga emas stabil setelah melemah sedikit dari tertinggi enam bulan yang dicapai awal pekan ini.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement