IDXChannel - Pergerakan bursa saham di kawasan Asia terpantau cerah pada perdagangan siang hari ini, Rabu (1/12/2021). Sejumlah instrumen ekuitas dan komoditas mulai pulih dari aksi jual pada hari sebelumnya, tetapi ketidakpastian atas dampak varian baru virus Omicron masih menjadi kegelisahan pasar.
Pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) hingga pukul 11:21 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) naik 0,73% di 28.025, Kospi Korea Selatan (KS11) melesat 2,07% di 2.897,80, dan Hang Seng Hong Kong (HSI) menguat 1,35% di 23.791,85.
Shanghai Composite China (SSEC) menanjak 0,11% di 3.567,83, Taiwan Weighted melambung 0,47% di 17.509,30, dan Straits Times Singapura naik 1,29% di 3.080,59.
Sayangnya, Indonesia Composite Index / IHSG masih tertekan -0,24% di 6.518,57, menyusul pelemahan S&P ASX Australia (AXJO) -0,32% di 7.232,60.
"Saat ini fokus pasar masih terhadap kemungkinan dampak Omicron dan risikonya yang dapat mengganggu dunia, tetapi fokus sebenarnya itu justru ada pada Federal Reserve dan kebijakan suku bunga. Itu bakal jadi kejutan terbesar akhir tahun ini," kata Analis JPMorgan Asset Management, Kerry Craig, dilansir Reuters, Rabu (1/12).
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell sebelumnya mengisyaratkan bakal mempercepat agenda pengurangan stimulus di tengah risiko penyebaran varian baru Omicron. kebijakan Fed yang terburu-buru juga dinilai dapat menghentikan pemulihan ekonomi.
Powel dalam keterangannya kepada Kongres pada Selasa (30/11) mengatakan bahwa pejabat Fed akan mendiskusikan soal kemungkinan mengakhiri pembelian obligasi beberapa bulan lebih awal pada pertemuan rutin 14-15 Desember 2021 mendatang.
Powell, yang menduduki kursi Gubernur Fed kedua kalinya ini, memberi sinyal bahwa dirinya kemungkinan bakal mengubah pandangannya atas anggapan lama yang menyebut bahwa inflasi akan bersifat sementara.
Di tengah ketidakpastian atas risiko Omicron, pemerintah sejumlah negara, ilmuwan, dan investor tengah mencermati seberapa besar perlindungan yang ditawarkan vaksin saat ini terhadap penularan varian baru ini. (TYO)