Samuel Sekuritas juga menyoroti potensi tantangan eksternal ke depan, termasuk kebijakan tarif impor tinggi dari Presiden AS Donald Trump. Kebijakan itu berpotensi menekan nilai tukar rupiah dan meningkatkan volatilitas pasar keuangan domestik.
Ke depan, posisi cadangan devisa diperkirakan tetap berada dalam zona aman, seiring upaya pembiayaan pemerintah, kebijakan moneter yang hati-hati, serta respons BI terhadap dinamika global.
Namun demikian, risiko tetap ada melalui potensi arus keluar modal jangka pendek akibat perbedaan imbal hasil global, ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed, serta tekanan geopolitik yang meningkat.
“Secara keseluruhan, prospek cadangan devisa tetap netral, dengan dukungan pengelolaan likuiditas dan stabilitas kurs yang dilakukan secara proaktif oleh Bank Indonesia,” tulis riset Samuel Sekuritas.
(DESI ANGRIANI)