2. Menawarkan Produk Investasi lewat Media Sosial yang Tidak Jelas
Perusahaan investasi bodong tidak pernah menjelaskan secara detail produk apa yang mereka tawarkan. Mereka hanya mencatut foto-foto artis. Bahkan ada beberapa kasus yang terjadi dimana para investor tidak mengetahui produk apa yang mereka beli.
Para investor ini hanya menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan harga produknya. Hal tersebut terjadi karena para investor hanya menginginkan keuntungan tinggi yang akan mereka peroleh, jadi mereka sering mengabaikan produk yang apa yang telah mereka beli.
3. Portofolio Investasi Fiktif
Sebelum invest, pastikan manajemen uang dan prospek keuntungan valid. Bandingkan dengan opsi lain dan perhatikan risikonya. Rekam jejak fiktif sering dipakai dalam investasi bodong, terutama yang via telegram dengan testimoni palsu dari anggota grup yang terlibat dalam komplotan. Bersiaplah dengan hati-hati saat memilih instrumen investasi.
4. Dana yang Tidak Transparan
Investasi yang baik tentunya dikelola oleh manajer investasi yang profesional dan terpercaya dengan pengelolaan sumber dana yang transparan. Sebaliknya, investasi bodong tidak mengelola dana secara jelas.
5. Adanya Skema Ponzi
Skema Ponzi merupakan salah satu skema penipuan investasi. Di skema Ponzi, seseorang akan diberi keuntungan investasi palsu. Padahal, keuntungan tersebut merupakan sebagian uang dari investor sebelumnya yang juga tertipu.