“Ya memang ini opsi dua-duanya, tinggal pilihannya mau kemana, gitu kan. Karena kadang orang bilang, kalau saya masuk backdoor, harga saham saya naik, ini juga kurang tepat, karena story-nya perlu dibangun, karena backdoor ini kan membeli cangkang,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman pada medio Oktober 2024.
PANI bukan satu-satunya emiten yang menjadi sasaran backdoor listing. Beberapa emiten yang menjadi cangkang baru bagi perusahaan besar di antaranya PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) dan PT Indonesia AirAsia Tbk (CMPP).
Di sepanjang 2024, aksi IPO lewat jalur belakang ini cukup ramai. Berikut lima di antaranya:
PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW)
Meratus Group menjadi perusahaan pertama yang melakukan backdoor listing tahun ini. Pada Februari 2024, perusahaan pelayaran nasional itu mengumumkan akuisisi 80,19 persen saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk atau IJP (KARW) senilai Rp31 miliar. IJP sebelumnya dikuasai perusahaan Filipina, Maharlika lewat ICTSI Far East.
KARW mempunyai sejarah panjang di BEI karena IPO sejak 1994. Awalnya, perusahaan ini bernama PT Karwell Indonesia Tbk yang bergerak di bidang garmen. Pada 2012, Maharlika melakukan backdoor listing dan mengubah bisnis inti menjadi bongkar muat dan logistik pelabuhan.