Lonjakan kedua saham tersebut melampaui kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 21,60 persen ke level 8.609 sepanjang 2025, sekaligus menjadi laju kenaikan tahunan tertinggi indeks sejak 2017.
Proyeksi Astra
Prospek ASII dinilai tetap solid, ditopang kemampuan perseroan dalam menghasilkan arus kas bebas (free cash flow) yang konsisten.
DBS Group Research menilai, fondasi keuangan yang kuat tersebut memberi ruang bagi Astra untuk terus meningkatkan imbal hasil kepada pemegang saham.
Dalam riset terbarunya, dikutip Dow Jones Newswires, pada 2 Desember 2025, DBS Group Research menyoroti langkah Astra meluncurkan program pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp2 triliun.
Kebijakan ini dinilai menegaskan komitmen manajemen dalam memperkuat nilai bagi pemegang saham. Dengan belanja modal yang relatif stabil, DBS melihat Astra memiliki ruang yang cukup untuk menaikkan rasio pembayaran dividen ke kisaran 55-60 persen.