Sementara itu, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,59 persen, dan kontrak minyak sawitnya menguat 0,48 persen. Di bursa Chicago Board of Trade, harga minyak kedelai turun 0,25 persen.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaingnya karena bersaing di pasar global.
Ringgit Malaysia—mata uang perdagangan utama minyak sawit—melemah 0,89 persen terhadap dolar AS, membuat harga komoditas ini lebih murah bagi pembeli dari luar negeri.
Di sisi lain, harga minyak mentah cenderung stagnan setelah melonjak lebih dari 3 persen pada Kamis, di tengah meredanya ketegangan dagang antara dua konsumen minyak terbesar, AS dan China, serta pengumuman kesepakatan dagang baru antara Inggris dan AS.
Kenaikan harga minyak mentah memperkuat daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.