Sebagaimana diketahui, The Fed pada Rabu (3/11/2022) lalu kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin. Namun, mereka juga mengisyaratkan akan segera mengurangi siklus kenaikan suku bunga yang agresif.
Emas disebut sebagai pelindung nilai inflasi, namun kenaikan suku bunga membuat daya tarik terhadap emas berkurang dan tidak memberikan imbal hasil.
Analis Senior OANDA, Edward Moya mengatakan, jika data inflasi AS pada pekan depan menunjukkan penurunan, maka harga emas dapat bergerak ke level USD1.700.
“Keterlambatan variabel panjang dari pengetatan Fed membuat para pedagang yakin mereka memilih laju kenaikan yang lebih lambat dan memutuskan nanti kapan harus berhenti,” kata Edwin.
(FRI)