sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Mentah Kembali Melonjak, AS Tetap Gembok Cadangan Strategisnya

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
08/10/2021 10:33 WIB
Tren kenaikan harga minyak mentah kembali terjadi, pada perdagangan Jumat pagi (8/10/2021) harga minyak melonjak 4,2 persen. 
Harga Minyak Mentah Kembali Melonjak, AS Tetap Gembok Cadangan Strategisnya (FOTO: MNC Media)
Harga Minyak Mentah Kembali Melonjak, AS Tetap Gembok Cadangan Strategisnya (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Tren kenaikan harga minyak mentah kembali terjadi, pada perdagangan Jumat pagi (8/10/2021) harga minyak melonjak 4,2 persen. 

Kenaikan ini sejalan dengan tanda-tanda rotasi industri yang mulai muncul yakni peralihan sumber daya bahan bakar dari gas ke minyak.

Minyak mentah berjangka Brent melonjak (1,29%) di USD 83,01 pada pukul 10:10 WIB. Sementara WTI berjangka ikut menguat (1,39%) di USD 79,39.

Kedua kontrak berjangka komoditas tersebut menguat di atas 1,1% dan kembali menunjukkan tren penguatan pasar, mengingat telah melonjak sebesar 4 persen dalam pekan ini.

"Harga minyak terangkat naik setelah Departemen Energi AS mengatakan tidak ada rencana untuk memanfaatkan cadangan minyak strategisnya untuk menstabilkan reli harga minyak," kata Analis Commonwealth Bank, Vivek Dhar dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Jumat (8/10/2021).

Di samping itu, kenaikan minyak pada pekan ini ikut didorong oleh melonjaknya harga gas yang mendorong peralihan ke minyak di kawasan industri dan pembangkit listrik. Sementara OPEC dan sekutu masih mempertahankan kesepakatan mereka untuk menambah produksi sebesar 400.000 barel per hari mulai November depan.

Analis memandang bahwa lonjakan harga gas alam dan adanya rotasi peralihan bahan bakar dari gas ke minyak akan menjadi faktor kunci yang harus diperhatikan sekarang.

"Percepatan peralihan gas ke minyak dapat meningkatkan permintaan minyak mentah yang bakal digunakan untuk persiapan cadangan listrik sepanjang musim dingin nanti," kata Analis Komoditas ANZ dalam sebuah catatannya.

Sedangkan analis JPMorgan masih belum melihat adanya peralihan sumber daya mineral dari gas ke minyak yang cukup signifikan untuk sektor listrik di Eropa.

"Estimasi kami ada peningkatan permintaan 750.000 barel per hari apabila terjadi peralihan dari gas ke minyak menjelang musim dingin," kata analis JPMorgan dalam risetnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement