Sebagai catatan, varian baru virus corona Omicron dikabarkan telah menyebar ke seluruh dunia dengan sejumlah kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark dan Australia yang membuat banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih belum jelas apakah Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, lebih menular atau berbahaya daripada varian lainnya.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) dikabarkan telah menunda pertemuan teknis hingga akhir pekan ini. Penundaan ini memberi sinyal bahwa mereka lebih banyak waktu untuk menilai dampak varian Omicron terhadap permintaan dan harga minyak, menurut sumber dan dokumen OPEC+.
OPEC+ akan bertemu pada hari Kamis atau lebih cepat Selasa, untuk membahas kebijakan apakah akan menyesuaikan rencananya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada bulan Januari dan seterusnya.
Seperti diketahui, OPEC+ telah melepaskan 400.000 bph minyak per bulan untuk mengisi kekosongan pasokan sejak tahun lalu.