“Pasar memperkirakan mereka akan tetap bertahan hingga akhir tahun. Hal ini menyebabkan minyak mentah Brent anjlok karena investor mempertimbangkan peningkatan pasokan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu,” tulis analis di ANZ dalam sebuah catatan.
Data PMI yang lemah di China juga memicu sempat kekhawatiran permintaan. Pasar minyak mentah juga dihantui oleh lemahnya data indeks manajer pembelian dari AS, yang menunjukkan aktivitas manufaktur di negara tersebut mengalami kontraksi selama dua bulan berturut-turut pada Mei 2024. (ADF)